Cerita sebelumnya, buka GIMSCO 2016.
Inilah nilai 60 tim dan yang berhasil kesemifinal adalah 25 tim teratas.
Kami GIMSCO 058 sedangkan kak Putsol dan kak Chesy adalah GIMSCO 057
Ini adaah suasana Breefing sebelum mengikuti LCT dibabak Semifinal.
Akhirnya lomba dimulai, menghadapi soal demi soal, intinya kami boleh dikatakan sedikit lebih unggul, meskipun kalau berdasarkan nilai kami urutan ke 3 dalam grup, namun kami kalah bukan karena tidak menjawab terutama kami kalah karena saya yang selalu menjawab meskipun tak tahu jawabannya, tetapi cukup senang karena ada beberapa sooal yang saya bisa jawab meskipun bloknya saya belum lewati, dan saya senang juga, dibabak rebutan, saya bisa jawab soal seperti fascia denonvillier yang juga bloknya saya belum lewati, wkwkwk, (sombong), saya jadi agresif begini karena diawal saya dan kak adi tampak kalem dan tidak berani menjawab soal, ternyata sudah itu jawabannya, juga pas babak rebutan ada soal yang saya sudah jawab kemudian saya minta pendapat kak adi, dan kalah diluan pencet bel dengan UNDIP dan jawabannya itu sama dengan yang saya ucapkan ke kak adi, dan juga karna sudah sering salah saya diminta oleh kak adi kalo yakin saja baru jawab, dan tak usah minta persetujuaanya, yayaya, karena jumlah poin akan bertambah jika benar dan berkurang dengan jumlah poin yang sama jika salah, meskipun setiap soal berbeda poinnya, tergantung pada tingkat kesulitan soal, berkisar 10-90 poin. 4 tim dalam grup selain undip cukup ketat bersaingnya, namun UNDIP sendiri yang memperoleh poin tinggi dan jauh dari kami.
Suasana sebelum masuk keruang LCT dibabak Semifinal
Suasana LCT dibabak Semifinal
After LCT session, kami berfoto bersama, dengan semua peserta dan juri,
ada dr. Santoso, dosen senior kami di UNTAD, karena FK UNTAD adalah binaaan FK UGM
Setelah babak semifinal selesai dilaksanakan,
dilanjutkan dengan acara pengakraban. Acara ini bertujuan untuk lebih
menyatukan para peserta. Rangkaian acara ini tidak hanya mengutamakan
persaingan saja, tetapi peserta juga diajak untuk mengamalkan nilai-nilai
persahabatan dan kekeluargaan.
Setelah gagal ke final, kami menuju ke auditorium
lagi, sedangkan yang lolos, langsung menghadapi tentamen lagi, dan kami diberi
kesampatan menyaksikan babak final yaitu nomina anatomica, persentasi dan LCT
lagi. Sangat seru diFinal, terutama susun puzzle dan main tebak-tebakan kayak
di eat bulaga itu looh, hahha, banyak sekali motivasi yang saya bisa petik dan
saya tahu kekurangan-kekurangan saya.
Malamnya diadakan Gala
dinner dan kami menikmati makanan dari tiap daerah peserta GIMSCO, ada yang
menarik, saya makan kue toraja deppa tori’ karena ada anak UNHAS yang
membawanya. Sangat unik menurut saya, makan kue ini di Yogjakarta, berhubung
saya orang Toraja.
Berfoto bersama bersama LO kami; Ori pada Gala Dinner
Pada hari keempat diadakan seminar internasional
ber-SKP dengan tema urology. Topik yang diangkat dalam seminar
internasional ini akan disampaikan oleh pemateri yang profesional dalam
bidangnya dan dilanjutkan dengan diskusi peserta. Seluruh peserta GIMSCO 2016
wajib untuk mengikuti acara seminar ini. Setelah itu kami mendengarkan
pengumuman Juara. Juara 1 adalah UNDIP yang segrup dengan kami disemifinal,
juara 2,3, dan 4 adalah ULM (Lambung mangkurat) dan juara 5 adalah UNAIR. Waw
takjub melihat anak ULM, mereka berjuang keras, saya salut akan mereka, saya
juga salut terhadap anak UNDIP, terutama surya yang organisator tetapi bisa
menjadi juara 1 di GIMSCO 2016 ini, apalagi saya lihat sekarang dia mencalonkan
jadi ketua BEM FK UNDIP, mantap kali kau nak, semoga saya bisa seperti itu.
Intinya, organisasi bukan halangan untuk menjadi seorang nerd atupun meraih kesuksesan dibidang olimpiade, gunakan waktu
sebaik-baiknya, tetapi jangan lupakan pekerjaan yang lainnya.
“Diatas langit masih ada langit sob”, ya memang betul,
tapi itu bukan alasan untuk kita menghentikan perjuangan kita, beruntung saya masih punya kesempatan untuk
bertarung di GIMSCO 2017, tetap saja saya harus menaruh target dan harapan agar
saya memiliki semangat untuk belajar, jangan salahkan cita-cita anda ketika
anda tak berhasi meraihnya, tapi salahkan diri anda bila bercita-cita tapi tak
berusaha untuk mendapatkannya, yayaya.. gitu aja sob.
Selesai lomba kami dibagikan serifikat dan kami hendak
pulang, tetapi kami membelokkan stir kami, kami tak kembali kepalu dulu, tapi
kami sempatkan berkunjung kerumah keluarga kak Putsol disolo, kami naik kereta
dari stasiun …. Kami naik yang executive karena malas antri panas-panasan untuk
pesan tiket dan berlama-lama, akhirnya saya merasakan pertama kali naik kereta.
Saya sangat menikmati perjalanan melihat pulau jawa yang waww, indahnya luar
biasa, ketal adatnya kayak di film-film pemandangannya. Tiba disolo di stasiun
yang saya nyanyikan lagunya waktu kecil, yaitu Stasiun Balapan, akhirnya pernah
juga kesini. Di solo, kami menginap di rumah kak Putsol kami jalan ke mall,
nonton cado-cado juga, jalan kaki ke Gramedia, makan di angkringan yang
melantai, makan di Rumah makan Koream, kekeraton solo dan masih banyak lagi,
karena kami 3 hari 2 malam berada di
solo, sebelum kami kembali kepalu menghadapi pelajaran kami yang banyak kami
tinggalkan. Masih banyak lagi deh, saya juga akrab dengan adik keponakan kak
putsol lihat aja fotonya, gak mau lepas dari gendomganku kwkwkw, juga kalau
bangun pagi bermain bersam dengan anak-anak kecil di kompleks, hahah, semua
sangat berkesan dan indah, dan sekali lagi, biarlah gambar yang
menceritakannya.
Foto diatas adalah foto saat di Keraton Solo
Nah, kalo ini foto saat makan di RM Korea
Thank God, thanks papa mama adik-adik yang selama 10
hari membiarkan saya hanya belajar dirumah tanpa memberikan banyak pekerjaan-pekerjaan
rumah yang mengganggagu waktu saya, thanks kak Adi, kak Putsol dan kak Cesy
yang mendampingi dan menuntun adikmu ini belajar hahah, thanks buat department
Anatomi Untad yang mefasilitasi pendelegasian kami baik dukungan dana
pendaftaran, dll, juga dekanat yang membayarkan uang tiket kami.
Cerita sebelumnya, buka GIMSCO 2016.
A
Posse Ad Esse adalah
jargon GIMSCO 2016 yang bermakna “dari kemungkinan
menjadi kenyataan”. GIMSCO (Gadjah Mada Indonesian Medical Science
Olympiad) 2016 mengusung tema “Sparkling Jogja”. Sparkling, memiliki
arti berkilauan. Selain sebagai ajang ilmiah mahasiswa Fakultas Kedokteran se –
Indonesia dengan tema “Sparkling Jogja“ atau “Jogja berkilauan”, GIMSCO
juga berperan dalam membuat Jogja semakin bersinar di Indonesia melalui budaya
dan keramahan Jogja.
Saya sudah mengetahui
mengenai lomba ini sebelumnya; sejak saya belum menjadi asisten Anatomi di FK
UNTAD, ketika senior saya angk.2012 yang asisten anatomi, mengikuti lomba ini.
Sejak mendengar kabar itu, saya juga bercita-cita mengikuti lomba ini. Singkat
cerita saya mendaftar asisten anatomi dan diterima.
Pada tahun ini saya juga
telah mendaftar seleksi IMO yang diselenggarakan oleh HMPD FKIK UNTAD, dan saya
berhasil lolos menjadi delegasi IMO 2016. Pada pertengahan September kalau
tidak salah ingat, saya diterima menjadi asisten anatomi, dan pada tanggal 12
-16 oktober, saya angkan berangkat IMO, nah, sekitaran 5 hari sebelum berangkat
IMO saya diberitahu bahwa saya akan menemani ketiga senior saya angk. 2013 yang
asisten anatomi untuk berangkat GIMSCO, meskipun rumor bahwa saya akan ikut
serta di GIMSCO Tahun ini sedah tersiar ditelinga saya 1 minggu setelah saya
diterima menjadi asisten anatomi, tetapi kepastiannya yah H-5 IMO. wah cukup
kaget dan senang, tapi juga menjadi beban, karena saya berpasangan sama kak adi
yang tahun kemarin merupakan satu-satunya asisten 2013 yang ikut sama seniornya
angk. 2012 di GIMSCO 2015, dan juga kak adi ini meraih peringkat 8 tentamen
pada GIMSCO 2015. Apalagi ketika saya ikut IMO, teman angkatan kak adi,
mengatakan kesaya, “belajar baik-baik yah pascal, soalnya adi target final itu
tahun ini”… jeng… jeng.. bisa dipikirkan perasaan saya saat itu, hahahah.
Saya pulang dari IMO (UPH) Tanggal
17 Oktober, dan saya harus mempersiapkan segalanya untuk mengikuti gimsco hanya
selang 10 hari, karena tanggal 27 saya harus berangkat lagi ke Jogja untuk
mengikuti GIMSCO 2016 ini. 10 Hari saya berusaha belajar anatomi terus, dan
sedikit mnegesampingkan blok saya di UNTAD yaitu blok 13, karena memang saya
agak kurang suka materinya. Saya belajar anatomi, terutama buat anatomi yang
belum saya lewati bloknya, yaitu urologi, reproduksi, sense organ dan nervus
system, waww, sangat banyak brohhh. 10 Hari saya hanya berhasil tamat urorepro
dan juga sense organ, sisa nervus yang belum saya sentuh, hanya anatomi
superficialnya saja. Sedagankan itu biarpun sudah tamat, yang lain, saya ragu
akan kemampuan saya untuk mengingat yang hanya sekali baca cepat tanpa pengulangan. Siap tidak siap akhirnya
saya berangkat tanggal 27 pagi ke jogja.
Tahun ini kami; Delegasi
GIMSCO 2016 berjumlah 4 orang atau 2 tim saja. Seperti yang saya ceritakan
sebelumnya, saya tim B berapasangan dengan kak Adi, kalau mau tau siapa saya
silahkan cek di footer web ini atau di menu bar dan klik who’s pascal?...
hahah, dan tim A ada kak Putsol dan kak Chesy.Mereka semua angkatan 2013, dan
saya sendiri yang angk. 2014. Berbeda dengan IMO kemarin kami 3 orang angk.
2014 dan 5 orang angk. 2013. Menjadi “delegasi lomba” yang sendirinya junior
diantara para senior itu rasanya, ……, hahah.
Sampai dijogja, kami dijemput LO kami yaitu Orisativa Kokasih, dan langsung menuju FK UGM, wow, sampe juga di FK idola seluruh anak SMA
di Indonesia. Kami di jogja menginap di hotel wisma UGM binaan mahasiswa
magister management UGM. Awalnya saya sekamar dengan anak UPN Veteran, UMM, dan
Anak lambung mangkurat, bercerita-cerita dengan mereka, ternyata UNTAD cukup
ditakuti bagi mereka berhubung pada GIMSCO 2015 3 tim utusan kami, berhasil
tembus semifinal, namun belum beruntung ke Final. Saya juga sekamar sama anak
Lambung mangkurat yang akhirnya menjadi Juara II GIMSCO 2016, tetapi hanya
beberapa jam, saya tukar kamar, agar bisa bersama kak adi, dan juga permintaan
teman-teman yang lain, agar bisa belajar bersama tanpa harus sembunyi-sembunyi
lagi seperti ketika sekamar dengan anak FK lain.
Rangkaian acara GIMSCO 2016 “Olimpiade Anatomi”
diawali dengan opening ceremony pada hari pertama, terdiri dari
sambutan-sambutan pihak penyelenggara dan fakultas, pengenalan budaya Daerah
Istimewa Yogyakarta, serta acara hiburan yang menemani santap malam kami.
Suasana santap malam pada hari kedatangan para delegasi.
Pada hari kedua dimulai kegiatan perlombaan dengan diadakan babak penyisihan tahap I. Pada tahap ini 95 tim yang ikut mengerjakan soal Tentamen yang terdiri dari 60 soal yang masing-masing soal harus dijawab secara individu dalam waktu 30 detik (total waktu pengerjaan 30 menit) dan semua perintah menjawab dan soal - soal dituliskan dalam bahasa Inggris, ini yang membuat saya cukup sulit karena kemampuan bahsa inggris saya yang sangat bobrok. Di babak pertama dari 95 tim diseleksi menjadi 60 tim yang maju ke babak penyisihan tahap II, kami baik tim A dan Tim B berhasil masuk ke 60 besar.
Nah, ini nilai kami di BPT I (Tentamen):
saya dan kak Adi (GIMSCO 058)
Berbaris menuju Lab. Anatomi FK UGM
Persiapan Tentamen dan arahan didepan Lab. Anatomi FK UGM
Suasana Tentamen (kak Adi on frame)
Setelah ujian, kami diajak BPT II kami diajak untuk
mengunjungi beberapa objek wisata (Malioboro dan Ramayana) yang ada di
Yogyakarta. Objek wisata yang kami kunjungi merupakan tempat yang dapat
menggambarkan kebudayaan dan keindahan alam Yogyakarta. Kami berangkat
menggunakan BUS. Dimalioboro, kami hanya dibiarkan berjalan sendiri mencri
belanjaan dan sampai batas waktu ditentukan, kami harus sudah dalam BUS Kembali.
Setelah itu kami menuju ketempat belanja oleh-oleh, dan menuju ke Ramayana,
menonton pertinjukan hanoman dkk, sangat seru menyaksikannya sangat kental
dengan hudaya jawa, dan saya jatuh cinta dengan itu, hahaha.
Kedua foto diatas waktu kami menonton Ramayana yang diiringi musik adat jawa.
Keesokan harinya, kami dikumpulkan lagi di auditorium
FK UGM, untuk menyaksikan pengumuman 25 tim yang berhak masuk ke semifinal.
Sangat gugup karena pengumuman disampaikan melalui video dan puji Tuhan ... Selanjutnya di dari kemungkinan menjadi kenyataan.
Setelah melalui
OSPE, kami lanjut ke tahap MCQ, 120 nomor soal dengan waktu pengerjaan 50 detik
/ soal. Mungkin sedikit kaget bagi saya, saya mengganggap rendah apa yang kami
pelajari di UNTAD, saya merasa kami mungkin Mahasiswa terbodoh yang berangkat,
namun ketika menghadapi soal, ternyata, sama seperti yang kami pelajari di
UNTAD terutama soal basic musculoskeletal, kami berbagi tugas mengerjakan soal
dan pasangan saya yang salin ke LJK., btw, kalau rasa tidak nyambung, bisa baca cerita awalnya di IMO UPH 2016.
Ketika waktu hampir habis, kami semakin terpacu, dan waktu habis, kami diminta mengangkat tangan, dan sayangnya karena kecerobohan saya sendiri, soal yang tergolong sangat mudah dan sudah saya jawab di Lembar soal, kami lupa menyalinnya ke LJK, sekitar belasan sampai 20an nomor, karena ada kolom kosong yang kami sadari ketika waktu sisa 10an detik lagi. Saya berusaha mencari-cari kesempatan untuk menyalinnya, dan saya membacakan jawaban, dan teman saya yang salin, ketika saya bacakan E, teman saya mengisi D, dan pekerjaan kami dikumpul, saya sangat menyesal, sudah curi waktu malah tambah salah, karena menggunakan benar +2 dan salah -1, bukannya tambah benar, malah tambah salah.Selepas Babak MCQ kami kumpul kembali di ruang tunggu makan, sambil saya berusaha tahan tangisan saya, jujur pertamakalinya saya berharap di Ajang ini, yang semulanya saya hanya berharap tidak menjadi juru kunci, eh, ketika melihat soal yang kurang lebih sama dengan yang kami pelajari, saya berharap lebih besar, saya berharap tembus semifinal. Bertemu dengan rekan-rekan UNTAD di cabang lain, saya berusaha tertawa, tapi dada saya rasa sesak sekali, sangat menyesal dan pingin nonjok muka sendiri, akhirnya ketika duduk, orang diam-diam semua, saya terus mengingat kejadian tadi, akhirnya saya tak mampu menahan tangisan saya, terserah apa kata teman-teman saya yang menertawai saya, tetapi saya memang se-“mellow” itu.
Pengumuman Tahap pre-eliminasi tiba, dan inilah nilai kami, nomor tim 438, kami hanya benar 15 dari 40 nomor tentamen, namun sudah cukup tinggi dibanding yang lain. Dan untuk MCQ memang sangat rendah, saya hitung-hitung biarpun ditambah 15an nomor betul yang kami kebablasan, tetap kami tidak masuk di semifinal.
Pada saat itu saya hanya membandingankan dengan Delegasi UNHAS (437), karena mereka berhasil tembus Final pada IMO 2015, dan juga sama-sama dari sulawesi dan mereka dari Universitas yang diperebutkan di Kawasan indonesia timur, maaf ya teman-teman UNHAS jika membandingkan, hehhe, bukan membandingkan sih, tapi menjadi acuan.
Beruntung ada babak Survival. Setelah MCQ di tahap pre-eliminasi, kami kembali ke paragon hotel, dan istirahat, lalu besoknya kami tes MCQ kembali di babak Survival, ada 4 tim yang nantinya lolos. Pada tahap survival, tersedia 150 nomor soal dengan waktu pengerjaan yang lebih singkat, yaitu; 24 detik/soal atau 60 menit untuk 150 soal. Sementara pengerjaan kami sangat kacau juga kehilangan penghapus dan mengambil dengan kurang sopan terhadap pasangan UNHAS karena langsung tarik baru bilang pinjam. Tapi itu karena kami gugup. Kami kerja dengan serius dan berusaha menjawab soal dengan cepat. Kami tidak mau mengulang kesalahan yang sama, dan hasilnya…
Tiba saat lecture bahasa inggris, promosi sponsor, dll, lalu pengumuman 4 tim yang berhak masuk semifinal menemani 8 tim yang lolos di tahap preeliminasi. Jujur, saya sangat berharap dalam hati, meskipun saya tidak katakan, meskipun saya katakan ke rekan-rekan dari UNTAD, kami sangat tidak berharap dan tidak mungkin gol, saya sugguh sangat berharap, namun hasilnya, kami tetap tidak mendapat kesempatan itu. Sangat kecewa tentunya, tetapi saya berpikir, ini wajar, karena kami yang boleh dikatakan tidak mempunyai persiapan khusus, seharusnya memang diposisi ini, bukan sebagai semifinalist, yang layak adalah mereka yang betul-betul berjuang dan berjerih lelah belajar sebelumnya, karena Tuhan memperhitungkan setiap usaha kita. nah dibawah ini nilai kami saat survival bro, dari 44 tim hanya akan dipilih 4 tim, dan teryata kami ada di urutan 7 bro, hahaha, sudahlah, kami sudah sangat bersykur, tetapi tetap tidak berniat menghentikan langkah kami.
Selesai tahap lomba, kami mengikuti lecture 3 Dimensi di cinemax di LIPPO, Karawaci dan menonton Tahap Final yang memberikan saya sejuta harapan dan motivasi. Pada hari minggunya kami dikumpulkan untuk lari bersama keliling lippo dan saya yang orangnya kampungan yang baru pertama kali ke tangerang, dan kedua kalinya ke Jakarta, melihat pemandangan saat lari diperumahan elit dengan lapangan golf terbentang dikiri dan kanan, membuat saya terpukau. Kami akhirnya berkumpul di halaman FK UPH dan ada acara hiburan dan pelepasan balon, sambil mengatakan “Optima est victor”!.
Nah foto ini saat lari di komplex LIPPO
Kalau ini, waktu dikamar hotel, sempat foto pemandangan kebawah,
soalnya kami di lantai 12
Ini foto diacara penutupan dan makan malam, sekaligus pengumuman juara,
yang dilaksanakan di main campus UPH, btw, ini lapangan basket loh guys.
Ini foto bersama delegasi regio palu, sama anak FK UNISA
Ini suasana lecture 3D di Cinemax
Ini foto bareng setelah Lecture 3D di Cinemax
3 foto diatas adalah foto bareng LO kami, dan maafkan kami yang selalu
mengganggumu dan berfoto menggunakan gaya cipit Jacq
Nah, ini dia orangnya! Kenalkan partner saya; Iniche Tinta.
Inilah LO kami; adik Jacqueline, wkwkwk
Acara usai, dan kami balik palu, setibanya di Palu (masih dalam pesawat),
kami berfoto gaya cipit dan mengirimnya ke Jacq
Masih banyak hal yang saya tidak ceritakan, tetapi biarlah gambar yang menceritakan pengalaman berharga saya kali ini. Terimakasih Buat teman saya Elfiana Ibrahim divisi PendPro HMPD UNTAD yang saya sangat kagumi, yang bersusah payah megurus pendelegasian kami meskipun dia bukan delegasi. Jerih lelahmu tak akan sia-sia ner. Terimakasih juga buat pasangan saya, partner saya, teman saya Iniche Tinta yang setia menemani, membantu dan juga yang selalu “curcol” diwaktu sengang, hehehe. Tenanglah, saya adalah pendengar yang baik. Terimakasih juga buat rekan-rekan seperjuagan delegasi IMO UPH 2016, Ricky, kak Ery, kak Wahid, ka Opi, kak Chesy dan kak Hendra Saleh, maaf, kalian selalu saya susahkan selama disana, dan tak lupa Buat Jacqueline; LO kami yang baik hati yang setia mendampingi kami.
Rendah hati harus, tapi jangan rendah diri, berusahalah dahulu. Tak penting dimana kau di didik, tak penting di Universitas apa kau dikembangkan, tapi belajarlah, tekunlah, tingkatkanlah motivasi diri dan berdoalah, maka engkau dapat sejajar dengan Universitas lain yang terdepan, ingat sob, Tuhan memperhitungkan tiap usaha yang kita lakukan.
Thank God for this Experience.










































