Cara mengatasi bintitan; Hordeolum dan Kalazion

Salam kasih bagi teman semua. Jumpa lagi dengan saya dokter pascal. Kali ini kita akan membahas salah satu penyakit mata yang banyak paling umum mitosnya, yaitu bintitan.



Teringat saat masa sekolah dahulu,  teman-teman sekolah, jika ada temannya yang punya mata bintitan, kita bilangnya dia habis mengintip orang mandi. Ternyata teman-teman, itu mitos, jadi Bintitan dalam bahasa medis bisa merujuk pada penyakit yang kita bilang hordeolum ataupun kalazion.

·   Hordeolum adalah penyakit infeksi pada kelopak mata. Pasien biasa datang kedokter dengan keluhan “Dok, nyeri pada kelopak mata, ada bejolan, radang, dan kemerahan” sudah berapa lama, sudah 4 hari dok.

· Sama seperti hordeolum, pasien  kalazion biasanya datang dengan keluhan pembengkakan pada kelopak mata, tetepai bedanya, kalau kalazion tidak nyeri , tidak merah atau berwarna seperti warna kulit biasa, dan ukuran benjolan biasanya lebih besar, karena merupakan peradangan kronik yang merupakan lanjutan dari hordeolum internum.

Nah, diatas saya sudah sebut ada hordeolum internum maka ada juga yang externum. Nah apa bedanya? Sebelum lebih lanjut kita pelajari dulu anatomi yang mendasarinya. Jadi ada 3 kelenjar dikelopak mata, yaitu; Kelenjer Sebacea (Zeis), Kelenjar Keringat (Sudorifera/Moll), dan Kelenjar Tarsal/Meibomian.

·   Hordeolum externum atau bisa kita bilang stye terjadi akibat infeksi pada kelenjar Moll atau Zeis.

·    Hordeolum internum/kalazion terjadi akibat infeksi pada kelenjar Meibomian.

Kelenjar Zeis mengeluarkan sebum dengan sifat antiseptik yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Kelenjar Moll menghasilkan imunoglobulin A, musin 1, dan lisosom yang penting dalam pertahanan kekebalan terhadap bakteri di mata. Ketika kelenjar ini tersumbat, pertahanan mata terganggu. Maka bakteri Staphylococcus aureus sebagai patogen yang paling umum akan bertumbuh. Biasanya bakteri ini berasal dari tangan yang sering mengucek mata atau dari debu, ataupun dari kosmetik yang tidak steril. Bakteri ini akan menimbulkan respon inflamasi lokal, sehingga terjadi infiltrasi oleh leukosit, maka terbentuklah kantong purulen atau abses. Penyebab lain juga akibat kekurangan omega 3, yang menyebabkan lemak pada kelenjar Meibomian menjadi kental dan bisa tersumbat.

Nah ada juga teman-teman bertanya, apakah bintitan ini menular? Jawabannya tidak menular. Yang teman-teman perlu ketahui bahwa Hordeolum adalah self-limiting disease atau penyakit yang sembuh sendiri. Biasanya akan sembuh dalam 1-2 minggu, tetapi tentu saja kita tidak mau mengalami bintitan selama itu, maka sebaiknya teman-teman segera kedokter, nanti dokter akan memberikan pengobatan dan bila perlu akan dilakukan insisi.

Bagaimana tatalaksana atau penanganan Hordeolum dirumah?

1. Jangan mengucek mata, apalagi sampai dipecahkan hordeolumnya.

2. Menjaga keberishan mata dengan cara cuci muka pakai air hangat dan pakai sabun bayi karena sabun bayi cenderung memiliki  Ph yang balanced.

3. Kompres air hangat kurang lebih 10 menit 2-4 kali sehari, bisa pakai handuk ataupun black tea. Jangan lupa handuk dan tehnya harus kering dan jangan terlalu panas juga. Untuk tehnya usahakan hanya sekali pakai.

4. Melepas/tidak menggunakan lensa kontak untuk sementara.

5. Membersihkan make up, jangan tidur dengan make up.

Nah, jika infeksinya parah, sangat mengganggu dan sudah terjadi gangguan penglihatan, maka sebaiknya teman-teman bisa berkonsultasi langsung ke dokter/puskesmas. Karena hordeolum bisa berkembang menjadi cellulitis orbita yang mengancam penglihatan.

Sekian dari saya, jika teman-teman ingin membaca lebih lanjut, bisa buka sumber bacaan dibawah dan jika ada pertanyaan atau mau konsutlasi, bisa lewat komentar atau hubungi instagram saya, link ada di Channel Youtube saya; Pascal Adventra Tandiabang.

Sampai jumpa Guys, Salam sehat!


Sumber : Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. [Updated 2021 Aug 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-.

Comments
0 Comments

0 Komentar:

Posting Komentar