Karantina, ngapain sih? - 2


Cerita sebelumnya; Karantina, ngapain sih? - 1
Pernah ketika tinggal seminggu lebih SBMPTN tiba, tepatnya hari minggu, saya tidur siang dan bagun disore hari, karena hari minggu tidak belajar. Ketika saya bangun, beberapa teman cowok saya mengajak saya jalan-jalan dimalam ini, katanya keliling-keliling kota makassar saja, tapi firasat saya nggak enak. Karena berbagai pertimbangan, akhirnya saya mengiyakan. Pertama, saya pergi ke Gereja bersama kedua teman cowok saya, setelah pulang dari gereja sekitar hampir pukul 9 malam, kami pergi untuk carter mobil, setelah itu kami menjemput seorang tentor, dan menuju kekarantina untuk menjemput beberapa teman kami, pokoknya dimobil kami ada 8 orang.

Perjalanan dimulai, rute pertama, kami menuju ke KFC. Di KFC, beberapa memesan makanan, sedangkan saya hanya memesan chicken filet, karena sebelumnya saya barusan makan kebab. Setelah keluar dari KFC, seorang teman saya pergi membeli rokok, dan setelah kembali kemobil, dia menawari kami rokok, tetapi hanya 2 orang yang mau merokok, yang pastinya saya tidak.

Rute kedua, kami berjalan-jalan sambil melihat pemandangan di “Nusantara” sekitar jam 11 malam, tapi hanya melihat tok, tidak berhenti kok. Kenapa saya kasi tanda kutip ditulisan Nusantara?, mungkin hanya orang Makassar saja yang tahu.
Rute ketiga, kami pergi karaoke selama 2 jam di Diva. Saya masuk karaoke disitu, tetapi saya jarang nyanyi karena bosan, tetapi saya lihat teman saya yang lain sangat menikmati. Saya kurang menikmati karaoke tersebut karena, ditempat karaoke itu, ruangan tertupup dan penuh asap rokok, jadi saya sering banget keluar.

Rute keempat, kami kembali melihat-lihat di “Nusantara”, kemudian mampir di Circle-K dekat Losari, disitu kami ngopi sampai jam 4 subuh, sambil bercerita tentang SBMPTN bersama tentor yang ikut ini. Setelah itu kami pergi ketanjung dengan niat untuk tidur sebentar di salah satu ruma siswa karantina, tetapi sayangnya, dia tidak membawa kunci rumahnya, akhirnya kami lanjut menuju Tanjung baying.

Kami tiba ditanjung baying sekitar pukul 4:30 subuh, disitu kami masuk tidak bayar, karena penjaganya tidur, akhirnya kami masuk sampai kepantainya, tapi hanya suar ombak yang kedengaran, pantainya sama sekali tidak kelihatan. Bersantai sejenak disitu sampai pukul 5:00 subuh, kami melanjutkan perjalanan.

Rute terakhir, kami hendak menuju kepantai galasong yang berada ditakalar. Sampai ditakar jam 6 pagi, kami beristirahat lagi disebuah warung kecil, sambil membaringkan badan sedikit dikursi rotan, karena pantai galasong masih tutup. Setelah pukul 8:00 pagi, kami pergi kepantai galasong, dipantai itu, semua teman dan tertor saya nyebur kekolam renang dan pantai, serta naik banana boot  tetapi saya tidak, karena ssaya tidak bawa pakaian ganti, kan baru pulang gereja.

Setelah semua ganti pakaian, kami mencoba untuk menaiki motor ATV, menghadapi rintangan diwahana semacam labirin, dll. Setelah itu kami yang sudah kantuk total, langsung menuju kekarantina pada pukul 12 siang. Setibanya kekarantina, saya langsung mandi, terus makan siang, minum obat, langsung tidur karena saya langsung demam. Untungnya saya tidak pernah sakit agak parah, hanya kurang enak badan saja, karena kebutuhan vitamin saya selalu terpenuhi, saya selalu beli susu beruang, C-1000, Vitamin C, dan Madu.

Ketika pengumuman kelulusan SNMPTN, tepatnya tanggal 27 Mei pukul 13.00, kami semua langsung mengecek kelululusan kami bersama-sama dilantai II karantina. Kami mengecek satu persatu. Sebulum kami mengecek, kami sudah buat perjanjian, siapa yang lulus FK, akan dibuang dikolam. Tetapi setelah semua mengecek, ternyata tidak ada yang lulus FK.  Hanya ada satu orang yang lulus SNMPTN tetapi bukan FK, melainkan Ilmu Hukum UNSRAT. Jadinya, dia tidak mengambil jurusan ini. Karena tidak ada yang lulus FK, maka yang dibuang adalah tentor kami. Kami mengangkat tentor ini dari lantai II sampai di kolam renang dan kami celup-celup dulu sebelum dibuang, akhirnya kami bungang dia. Sebenarnya penceburan tentor ini sempat kami rekam, sayangnya video itu tidak ada sama saya.

Dikarantina, kami 2 kali mengadakan Baksos kerumah-rumah kumuh dan panti asuhan, kami membeli barang-barang sendiri, kemudian mengumpulkannya dikantongan hitam, kemudian membagikannya kepemukiman kumuh yang jaraknya sekitar 3 kiloan dari karantina sambil berjalan kaki. Yang serunya, ketika motor gerobak bermerk kaisar yang menggangkut sembako itu sudah habis, kami berebutan naik disitu untuk pulang, bahkan sampai hampir 20 orang berdepetan diatas motor itu.

Ketika tinggal seminggu lagu SBMPTN, ada satu hari yang.. Selanjutnya; Karantina, ngapain sih? - 3
Comments
0 Comments

0 Komentar:

Posting Komentar