Karantina, ngapain sih? - 2
Pascal Adventra Tandiabang | Jumat, Juni 20, 2014 |
Pascal Adventra
Cerita sebelumnya; Karantina, ngapain sih? - 1
Pernah ketika tinggal seminggu lebih SBMPTN tiba, tepatnya hari minggu, saya tidur siang dan bagun disore hari, karena hari minggu tidak belajar. Ketika saya bangun, beberapa teman cowok saya mengajak saya jalan-jalan dimalam ini, katanya keliling-keliling kota makassar saja, tapi firasat saya nggak enak. Karena berbagai pertimbangan, akhirnya saya mengiyakan. Pertama, saya pergi ke Gereja bersama kedua teman cowok saya, setelah pulang dari gereja sekitar hampir pukul 9 malam, kami pergi untuk carter mobil, setelah itu kami menjemput seorang tentor, dan menuju kekarantina untuk menjemput beberapa teman kami, pokoknya dimobil kami ada 8 orang.
Pernah ketika tinggal seminggu lebih SBMPTN tiba, tepatnya hari minggu, saya tidur siang dan bagun disore hari, karena hari minggu tidak belajar. Ketika saya bangun, beberapa teman cowok saya mengajak saya jalan-jalan dimalam ini, katanya keliling-keliling kota makassar saja, tapi firasat saya nggak enak. Karena berbagai pertimbangan, akhirnya saya mengiyakan. Pertama, saya pergi ke Gereja bersama kedua teman cowok saya, setelah pulang dari gereja sekitar hampir pukul 9 malam, kami pergi untuk carter mobil, setelah itu kami menjemput seorang tentor, dan menuju kekarantina untuk menjemput beberapa teman kami, pokoknya dimobil kami ada 8 orang.
Perjalanan dimulai, rute pertama, kami menuju ke KFC. Di
KFC, beberapa memesan makanan, sedangkan saya hanya memesan chicken filet,
karena sebelumnya saya barusan makan kebab. Setelah keluar dari KFC, seorang
teman saya pergi membeli rokok, dan setelah kembali kemobil, dia menawari kami
rokok, tetapi hanya 2 orang yang mau merokok, yang pastinya saya tidak.
Rute kedua, kami berjalan-jalan sambil melihat pemandangan
di “Nusantara” sekitar jam 11 malam, tapi hanya melihat tok, tidak berhenti
kok. Kenapa saya kasi tanda kutip ditulisan Nusantara?, mungkin hanya orang
Makassar saja yang tahu.
Rute ketiga, kami pergi karaoke selama 2 jam di Diva. Saya
masuk karaoke disitu, tetapi saya jarang nyanyi karena bosan, tetapi saya lihat
teman saya yang lain sangat menikmati. Saya kurang menikmati karaoke tersebut
karena, ditempat karaoke itu, ruangan tertupup dan penuh asap rokok, jadi saya
sering banget keluar.

Rute keempat, kami kembali melihat-lihat di “Nusantara”,
kemudian mampir di Circle-K dekat Losari, disitu kami ngopi sampai jam 4 subuh,
sambil bercerita tentang SBMPTN bersama tentor yang ikut ini. Setelah itu kami
pergi ketanjung dengan niat untuk tidur sebentar di salah satu ruma siswa
karantina, tetapi sayangnya, dia tidak membawa kunci rumahnya, akhirnya kami
lanjut menuju Tanjung baying.
Kami tiba ditanjung baying sekitar pukul 4:30 subuh, disitu
kami masuk tidak bayar, karena penjaganya tidur, akhirnya kami masuk sampai
kepantainya, tapi hanya suar ombak yang kedengaran, pantainya sama sekali tidak
kelihatan. Bersantai sejenak disitu sampai pukul 5:00 subuh, kami melanjutkan
perjalanan.
Rute terakhir, kami hendak menuju kepantai galasong yang berada
ditakalar. Sampai ditakar jam 6 pagi, kami beristirahat lagi disebuah warung
kecil, sambil membaringkan badan sedikit dikursi rotan, karena pantai galasong
masih tutup. Setelah pukul 8:00 pagi, kami pergi kepantai galasong, dipantai
itu, semua teman dan tertor saya nyebur kekolam renang dan pantai, serta naik banana
boot tetapi saya tidak, karena ssaya
tidak bawa pakaian ganti, kan baru pulang gereja.
Setelah semua ganti pakaian, kami mencoba untuk menaiki
motor ATV, menghadapi rintangan diwahana semacam labirin, dll. Setelah itu kami
yang sudah kantuk total, langsung menuju kekarantina pada pukul 12 siang. Setibanya
kekarantina, saya langsung mandi, terus makan siang, minum obat, langsung tidur
karena saya langsung demam. Untungnya saya tidak pernah sakit agak parah, hanya
kurang enak badan saja, karena kebutuhan vitamin saya selalu terpenuhi, saya
selalu beli susu beruang, C-1000, Vitamin C, dan Madu.
Ketika pengumuman kelulusan SNMPTN, tepatnya tanggal 27 Mei
pukul 13.00, kami semua langsung mengecek kelululusan kami bersama-sama
dilantai II karantina. Kami mengecek satu persatu. Sebulum kami mengecek, kami
sudah buat perjanjian, siapa yang lulus FK, akan dibuang dikolam. Tetapi setelah
semua mengecek, ternyata tidak ada yang lulus FK. Hanya ada satu orang yang lulus SNMPTN tetapi
bukan FK, melainkan Ilmu Hukum UNSRAT. Jadinya, dia tidak mengambil jurusan
ini. Karena tidak ada yang lulus FK, maka yang dibuang adalah tentor kami. Kami
mengangkat tentor ini dari lantai II sampai di kolam renang dan kami
celup-celup dulu sebelum dibuang, akhirnya kami bungang dia. Sebenarnya penceburan
tentor ini sempat kami rekam, sayangnya video itu tidak ada sama saya.
Dikarantina, kami 2 kali mengadakan Baksos kerumah-rumah
kumuh dan panti asuhan, kami membeli barang-barang sendiri, kemudian
mengumpulkannya dikantongan hitam, kemudian membagikannya kepemukiman kumuh
yang jaraknya sekitar 3 kiloan dari karantina sambil berjalan kaki. Yang
serunya, ketika motor gerobak bermerk kaisar yang menggangkut sembako itu sudah
habis, kami berebutan naik disitu untuk pulang, bahkan sampai hampir 20 orang
berdepetan diatas motor itu.
Ketika tinggal seminggu lagu SBMPTN, ada satu hari yang.. Selanjutnya; Karantina, ngapain sih? - 3




