Hari Terakhir Ngumpul di Palu - 3
Pascal Adventra Tandiabang | Kamis, April 24, 2014 |
Pascal Adventra


ini seri ke-3. klik disini untuk seri sebelumnya. Berlanjut dihari senin, tanggal 21 april. Saya dan bagus
berniat pergi ke pantai Enu yang jaraknya 50 KM dari Palu. Karena tidak seru
bila cuma pergi berdua, akhirnya kami mengajak teman sekelas, sayangnya hanya
enam orang teman kami yang mau ikut.
Cerita berlanjut dihari selasa, tanggal 22 april, kami bersiap-siap pergi ke-Enu. Pagi-pagi saya pergi kebengkel untuk ganti oli dan tegangin rantai motorku. Setelah itu bareng teman-teman berangkat ke-Enu. Kami berangkat 8 orang, 4 cowok, dan 4 cewek. Diperjalanan kami mampir untu membeli snack dan minuman untuk bekal di Pantai, karena memang dari pagi kami perut kami belum terisi apa-apa. Karena ingatanku samar-samar, aku sempat melewati pantai itu sekitar 5 kiloan, soalnya aku yang pimpin jalan. Setelah sempat bertanya kependuduk setempat, akhirnya kami putar arah. Sempat mengagetkan orang dijalan, karena tiba-tiba menyebrang ditikungan, saya pubing dan memacu motorku agak cepat sambil melihat kekaca spion “jangan sampai orang tadi itu mengejarku” pikirku dalam hati. Dan sepertinya balqish yang aku bonceng tidak tahu apa-apa. Setelah sampai kepantai itu, saya bertanya kepada teman-teman saya yang lain, dan ternyata, tadi mereka meminta maaf kepada orang yang tadi aku tidak sengaja sempat kagetkan dia. Kata novan “Maaf om, yang tadi itu teman kami”. Karena Novan, akhirnya orang itu tidak jadi mengejar kami, padahal orang itu tadi sudah meneriaki kami.
Berhenti cerita soal perjalanan, akhirnya kami masuk
kepantai yang indah itu tanpa bayar uang masuk, hanya bayar parkir saja, 5 ribu
permotor. Pertama tiba, kami kembali melakukan hal wajib yaitu; (foto).
Kemudian kami mandi bareng-bareng, joget, menyanyi, dan beberapa yang lain
lompat dari tebing batu yang cukup tinggi, saya sih nggak berani, soalnya saya
gak tahu berenang. Sayangnya satu teman 2 orang teman kami, Cindy dan Wulan
hanya dipinggir pantai saja berfoto-foto, karena mereka tidak membawa baju
ganti. Setelah jam 1 siang, kami segera pulang untuk beristirahat, karena satu
teman kami jam 3 sore harus pergi sebagai panitia bazaar.
Thanks for Bagus, Kiky, Indy, Balqish, Wulan, Novan dan Anto.
Sesampainya dirumah, saya langsung mandi, dan beristirahat,
karena saya demam tinggi. Saya bagun hampir jam 6 sore. Baru bagun, bagus
datang kerumahku dan menjemputku untuk pergi kebazaar teman kelas kami. Sesampainya
disana, saya hanya duduk diam, karena demam juga, dan berfoto sedikit. Setelah
diberikan makanan dan minumannya, saya makan duduk diam lagi, sementara yang
saya datangi bazaarnya sibuk sendiri di meja panitia. Sebenarnya tujuan awal
saya menunda keberangkatanku, karena bazaar ini. Sayangnya saya dan bagus
pulang dengan agak kecewa, karena bazaarnya tidak seseru apa yang saya
pikirkan.
Setelah itu kami mampir sebentar diswalayan untuk beli
perlengkapan besok, padahal bagus juga tidak tahu kalau besok saya berangkat
untuk ikut bimbel selama 2 bulan. Setelah itu bagus mengantarku kerumah.
Satibanya dirumah, novan dan arhie datang kerumah untuk
mengambil gitar sekolah yang saya pakai dirumah selama hampir 2 bulan. Kami
berempat, saya, bagus, novan dan arhie, masih duduk santai sambil main gitar di
teras depan rumahku. Tiba-tiba papaku yang lagi nyiram bunga sekitar jam 11
malam bertanya padaku “jam berapa tiketmu besok?”. Wah, dalam hatiku, kenapa
papaku pake tanya-tanya segala, padahal aku udah nyembunyiin keberangkatanku
dari teman-temanku. Terpaksa aku jawab “jam 11 pak”. Setelah itu Novan dan
Arhie pulang sambil membawa gitar sekolah dan berkata “selamat berjuang Pascal”.
Kemudian Bagus juga ikut pulang.
Karena berita semalam, tanggal 23 pagi Bagus datang
kerumahku. Bagus datang kerumah hanya untuk “salaman”. Padahal saya bilang ke
dia kalau saya berangkat tanggal 26, tetapi dia tidak percaya. Setelah itu dia
pulang, karena dia juga harus berangkat ke morowali jam 11 ini.
Jam 11 saya berangkat kebandara yang jaraknya hanya 500
meter dari rumahku. Setelah mengurus check-in, saya masuk ruang tunggu dan
mengucapkan selamat tinggal untuk 2 bulan kepada papaku yang mengantar saya
kebandara, karena ini baru pertama kalinya saya pergi meninggalkan orangtua dan
adik-adik saya. Mama saya tidak ikut mengantar saya kebandara, karena masih
ujian disertasi di Malang. Setelah menunggu sebentar, saya naik ke-Pesawat dan
Take Off meninggalkan Palu. Bye Palu :D
Hari Terakhir Ngumpul di Palu - 2
Pascal Adventra Tandiabang | Selasa, April 22, 2014 |
Pascal Adventra
Setelah sempat panik karena teman sekelas yang sedikit memaksakan, padahal selepas yang dipanggu turun, maka tibalah giliran kelas kami. Beruntung, akhirnya Arhie berhasil memecahkan kepanikan kami, dia bersedia naik kepanggung dan berhasil menghilangkan rasa malu kami apabila tidak ada yang mewakili kelas kami.
“Thanks Arhie, kamu tampil Mengangumkan”.

PKSS selesai, dan kami hendak pulang, tetapi ada yang ngajak
untuk ngemil di café dulu baru pulang, akhirnya ikut, dan kami dicafe
beramai-ramai seperti satu keluarga besar, menggabungkan beberapa meja dan
duduk bersama, sambil bercanda ria.
Setelah pulang dari café, kami pergi ke Mall, sayangnya dua orang teman kami pulang duluan, jadi kami tinggal 13 orang. Masuk ke-Mall, kami langsung naik kelantai Empat dan bermain mobil-mobilan, bermanin dance, dan masuk ketempat Karaoke, tapi kecil dan dibayar perlagu. Padahal ruangan hanya sekitar 4m2, tetapi dapat menampung kami semua didalamnya. Mungkin sekitar 10 kali kami keuar masuk tempat karaoke itu, berganti tempat, berganti lagu, menyanyi, joget dan melepaskan segala beban setelah sempat kecewa ditidak dapat mewakili kelas di PKSS.
Setelah berjam-jam kami di Mall, akhirnya tepat sebelum
adzan mahgrib diperdengarkan, kami telah tiba dirumah kami masing-masing.
"Thanks buat kalian semua yang udah temani aku jalan seharian"

Berlanjut
dihari senin, tanggal 21 april. Saya dan bagus berniat pergi ke pantai Enu yang
jaraknya 50 KM dari Palu. Karena tidak seru bila cuma pergi berdua, akhirnya
kami mengajak teman sekelas, sayangnya hanya enam orang teman kami yang mau
ikut.
Cerita berlanjut dihari selasa, tanggal 22 april, kami bersiap-siap pergi ke-Enu. Pagi-pagi saya pergi kebengkel untuk ganti oli dan tegangin rantai motorku. Setelah itu … selanjutnya...
Cerita berlanjut dihari selasa, tanggal 22 april, kami bersiap-siap pergi ke-Enu. Pagi-pagi saya pergi kebengkel untuk ganti oli dan tegangin rantai motorku. Setelah itu … selanjutnya...
Hari Terakhir Ngumpul di Palu - 1
Pascal Adventra Tandiabang | Jumat, April 18, 2014 |
Pascal Adventra
Sebelumnya; Best Weekend at Mantikole
Selesai UN tanggal 16 april, saya pengen banget lepaskan beban tentang UN, saya pengen banget jalan bersama teman-teman. Beberapa teman cewek saya di kelas, adakan bazaar, tapi tanggal 22 april, padahal, tanggal 20 april, saya sudah harus berangkat ke Makassar untuk Bimbel menghadapi SBMPTN 2014. Berpikir agak lama, akhirnya saya memutuskan untuk menunda keberangkatan saya. Padahal, jika datang mulang tanggal 23 april, maka klaim jaminan tidak berlaku lagi. Untuk bimbel, saya bayar hampir 18 jt, terus kalau klaim jaminan saya belum hangus, dan seumpama saya tidak lulus SBMPTN 2014, maka uang saya dapat kembali sekitar 4 juta lebih. Tetapi berpikir bijak sedikit,“kan saya ikut bimbel bukan untuk klaim jaminan, tapi saya datang untuk belajar dan lulus SBMPTN” Dalam benak saya, waktu cuma 3-4 hari saja tidak cukup untuk jalan bareng teman-teman. Akhirnya setelah membujuk orangtua, akhirnya saya diizinkan untuk berangkat tanggal 23 pagi.
Selesai UN tanggal 16 april, saya pengen banget lepaskan beban tentang UN, saya pengen banget jalan bersama teman-teman. Beberapa teman cewek saya di kelas, adakan bazaar, tapi tanggal 22 april, padahal, tanggal 20 april, saya sudah harus berangkat ke Makassar untuk Bimbel menghadapi SBMPTN 2014. Berpikir agak lama, akhirnya saya memutuskan untuk menunda keberangkatan saya. Padahal, jika datang mulang tanggal 23 april, maka klaim jaminan tidak berlaku lagi. Untuk bimbel, saya bayar hampir 18 jt, terus kalau klaim jaminan saya belum hangus, dan seumpama saya tidak lulus SBMPTN 2014, maka uang saya dapat kembali sekitar 4 juta lebih. Tetapi berpikir bijak sedikit,“kan saya ikut bimbel bukan untuk klaim jaminan, tapi saya datang untuk belajar dan lulus SBMPTN” Dalam benak saya, waktu cuma 3-4 hari saja tidak cukup untuk jalan bareng teman-teman. Akhirnya setelah membujuk orangtua, akhirnya saya diizinkan untuk berangkat tanggal 23 pagi.
Ceritapun dimulai. Selesai UN hari kamis, ada teman yang
ingin mampir sebentar dirumahku. Sampai dirumah, mereka beli mie instan dan
yang cewek masak didapur. Setelah itu kami makan bersama sambil melakukan hal
wajib “berfoto-foto”. Meskipun Cuma makan mie instan tapi tetap seru, karena
dilakuinnya bareng-bareng.
"Sekecil apapun hal itu jika dilakuin bareng-bareng pasti seru dan loe nggak akan lupa sampai mati"
Cerita
berlanjut di kamis malam dan jumat malam selepas UN, saya, Bagus dan Teguh selanjutnya...















