Best Weekend at Mantikole
Pascal Adventra Tandiabang | Minggu, Maret 16, 2014 |
Pascal Adventra
Sedikit cerita, hari sabtu
kemaren, Ria dengan mimik yang tidak terlalu serius mengjak kami kerumah
sepupunya yang akan diaqikah, tetapi saya, Bagus, dan Whie mengatakan setuju,
akhirnya kami mengajak teman kami yang lain; Anyu dan Balqish
Keesokan harinya kami berangkat
ke Mantikole. Awalnya kami niat berangkat pagi, karena disekolah ada pengajian
dan Balqish yang masih mengerjakan
tugasnya dirumah dan Anyu yang sedikit lambat kerumah Balqis, padahal saya dan
bagus sudah cukup lama menunggu dirumah Balqish, jadi kami berangkat jam 11 siang.
Rute pertama, kami berempat pergi
kerumahnya Whie di dolo, disana kami sempat singga sebentar untuk makan
semangka yang sudah disediakan oleh Ibu Hanifah (macenya Whie) yang sangat
ramah kepada kami.
Rute kedua, kami hendak menuju
kerumah sepupunya teman kami, Ria. Karena memang tujuan awalnya kerumahnya ria.
Tetapi karena tidak tahu jalan akhirnya kami salah jalan, dan bukannya karena
salah jalan menghubungi Ria, malah singgah untuk berfoto.
Setelah tahu arah jalan menuju mantikole, maka kami berbalik arah, karena belokan jalannya sudah kami lewati sekitar 3 KM, pertama kalinya saya melewati jalan itu, melewati jembatan kayu dan akhirnya sampai dirumahnya Ria, sekitar pukul 12.40.
Setelah tahu arah jalan menuju mantikole, maka kami berbalik arah, karena belokan jalannya sudah kami lewati sekitar 3 KM, pertama kalinya saya melewati jalan itu, melewati jembatan kayu dan akhirnya sampai dirumahnya Ria, sekitar pukul 12.40.
Pertama sampai dirumah Ria, saya
menemani bagus shalat di masjid, sambil ceweknya berfoto-foto. Setelah itu kami
kembali kerumah Ria. Sesampainya dirumah Ria, kami disajikan makanan yang
begitu enak, akhirnya nambah deh.
Beristirahat sebentar, kami berpikir untuk pergi ke air terjun, akhirnya
sekitar jam 2-an, kami pergi kewahana yang jaraknya hanya sekitar 1 KM dari
rumah Ria. Disana hanya Bagus yang nyebur. Kami hanya datang untuk mendaki.
Bahkan saya dan bagus mendaki sampai ditempat yang mungkin jarang orang lewati,
karena jejak kaki tidak ada. Setelah satu jam lebih kami bermain, bercerita,
dan berfoto disana, kami menyudahi perjalanan kami di wahana itu. Kami berlima
pulang kearah palu, sedangkan Ria, kembali kerumah sepupunya. Dijalan kami
singgah di persawahan untuk santai sejenak sambil berfoto bersama, karena
memang selama diwahana air tadi, kami tidak punya foto bersama.

Mengakhiri perjalanan kami hari ini, kami pulang kearah palu dan singgah di
rumah Whie sekitar jam setengah 5, disana kami dijamu lagi oleh Ibu Hanifah
yang juga adalah guru kami di sekolah. Setelah itu kami pamit dan menuju ke
Palu. Akhirnya kami tiba dirumah kami masing-masing sekitar jam 6 Sore.
Mungkin begitulah kehidupan, apa
yang direncanakan dari jauh-jauh hari ketika tiba waktunya tidak terwujud,
tetapi apa yang tidak direncanakan jauh sebelumnya, akan terwujud dan
menghasilkan kesenangan yang tak terlupa.
Thanks for Bagus, Whieyonk, Aqis, Anyu, dan Rhia.
Thanks for Bagus, Whieyonk, Aqis, Anyu, dan Rhia.


