Jangan Kuatir
Tahun 2021 Adik saya yang bungsu, biasa saya panggil cito lulus SMA dan hendak melanjutkan studi di Perguruan Tinggi, minat utamanya hanya STAN dan Kedokteran, tetapi tidak menolak juga bila masuk jurusan apapun. Singkat cerita, adik saya tidak lulus SNMPTN dan SBMPTN di Kedokteran UNTAD (pilihan tunggal), sebelum tes SBMPTN adik saya juga mendaftar STAN, karena syarat tahap 1 seleksi STAN adalah Nilai TKS (Tes Kemampuan Skolastik) yang diujikan pada SBMPTN, dan puji Tuhan nilai TKS adik saya melebihi 600 sehingga bisa lulus ditahap 1 STAN, yang lulus Tahap 1 sekitar 10rb orang dari >40rb pendaftar. Disisi lain kami sekeluarga berfikir, apakah adik kami ini mampu lulus STAN hingga tahap akhir yang hanya menerima 275 orang untuk tahun ini yang tahun2 sebelumnya diterima 6rban (Seperti adik saya yang anak ke 2, Masuk STAN Tahun 2017).
Karena ragu, daripada adik saya nganggur (gap year) dan tahun depan belum tentu juga lulus SBMPTN, maka orang tua dengan berat hati mendaftarkan adik saya di Kedokteran UKDW (Salah satu Univ. Swasta di Jogja) dan ternyata adik saya lulus, maka diberi waktu <5 hari untuk melunasi Uang Pangkal dan SPP Awal Sekitar 310 Juta. Dalam kurang dari 5 hari itu menjadi masa yang sangat berat dalam rumah saya, dirumah sering terjadi pertengkaran antara gap year atau 310 juta. Yang paling tertekan sebenarnya adalah adik saya ini, orang tua sering bertengkar karena ini, tentu saja cito merasa ini adalah kesalahannya. Cito meminta izin ke orang tua untuk mendaftar dijurusan apapun yang biayanya murah, namun orang tua menilai bahwa cito sebenarnya pasrah karena memikirkan beban orang tua jika Cito meneruskan kemauannya untuk tetap mendaftar jurusan kedokteran. Orang tua saya pesan, jangan pikirkan uangnya, papa dan mama ini kerja untuk apa kalau bukan untuk sekolah anak-anaknya. Papa saya seorang guru PNS berusia 54 Tahun, dan meminjam maksimal di Bank hingga Habis masa pensiunnya kelak pada usia 60 Tahun. Pinjaman yang dapat diberikan mencapai 70 juta. Sisanya uang yang dibutuhkan masuk masih sekitar 240 juta, maka ibu saya yang juga seorang PNS melakukan pinjaman di koperasi kantor tempatnya bekerja sebesar 50 juta. Masih sisa 190 juta yang harus segera dikumpulkan. Maka kami menjual mobil escudo kami yang hanya laku 50 juta, sehingga masih kekurangan 140 juta. Ibu dan bapak saya tidak kehabisan akal demi menyekolahkan anaknya, maka mereka meminjam pada sanak saudara yang ada dibone, toraja dan palu hingga akhirnya 310 juta tersebut dapat terbayarkan.
Tanggal 25 Juni 2021, adik saya mengikuti SKD PKN STAN dan meraih hasil 457, untuk wilayah sulawesi tengah mendapat peringkat 3, selepas ujian kami mencari nilai yang tampil pada live streaming setiap BKN diseluruh indonesia dan menghitung peluang lulus tahap 2 (SKD) ini, karena dari 10rb orang ini hanya 800an yang akan lulus dan bisa lanjut pada tahap 3 (Psikotes dan Tes Kesehatan). Hasil hitungan kami adik kami bisa lulus di peringkat 400an lebih, maka sebelum pengumuman pun saya sangat semangat untuk mengajak adik saya olahraga, karena ini yang menurut saya menjadi kekurangan adik saya, karena kalau psikotes, saya optimis adik saya bisa karena sudah 2 kali melakukan tes IQ, selalu meraih nilai diatas 130. Segera saya daftarkan adik saya di gym untuk melatih otot perut dan lengan agar bisa chinning up dan sit up. Selepas gym juga kami pergi kelapangan untuk lari.
Pengumuman SKD STAN yang termasuk lambat dari Univ lainnya membuat kami galau. Seperti dugaan adik kami lolos pada peringkat 464 dari 800 lebih yang lulus tahap ini. Adik saya yang sudah bertatus mahasiswa kedokteran UKDW, masih niat melanjutkan seleksi STAN, mungkin karena biaya kuliah STAN yang gratis atau karena SPP UKDW yang mencapai 34 juta/semester disisi lain orang tua saya sudah tidak bisa ngutang lagi di bank. Maka adik saya tetap melanjutkan seleksinya. Psikotes dan TKK tidak ada di Kota Palu, maka adik saya diberi pilihan lokasi, adik saya. Memilih di Makassar, sama seperti tempat tes adik ke 2 saya yang Masuk STAN tahun 2017. Singkat cerita adik ditemani oleh papa saya pergi tes tahap III di Makassar.
Puji Tuhan, tanggal 26 agustus pengumuman tahap III dan adik saya dinyatakan lulus, masuk dalam 306 orang calon mahasiswa STAN, tetapi masih ada 1 tes lagi (tahap 4) yaitu tes wawancara. Antara bahagia, galau, dan sedih, semua campur aduk. Belakangan ketahuan bahwa nilai TKK (kesehatan dan kesamaptaan) adik saya hanya 63, untung saja nilai psikotesnya meraih 81 sehingga menutupi nilai TKK. Galau makin galau, apakah harus melepas Kedokteran demi STAN dan melepas 310 juta yang dikumpulkan dengan susah payah? ataukah harus memilih kedokteran dan harus meninggalkan STAN; salah satu kampus idaman yang terkenal sangat susah untuk lulus dan mengingat perjuangan sudah sampai tahap ini? Saya katakan kepada adik saya "All back to your passion, orang tua akan bekerja keras untuk mencari uang SPP 34 Juta/semester jika kau ingin jadi seorang dokter, tidak usah pergi ikut tes terakhir STAN jika pada akhirnya kau hanya memilih Kedokteran, kasihan orang lain yang kau singkirkan nanti, siapa tau itu jalan terakhirnya dan sudah berjuang susah payah juga, tapi kalau kau memang mau berkarir di Pemerintahan dan menjadi seorang anak STAN lanjutkan perjuanganmu, tidak usah peduli 310 juta yang sudah kita bayarkan pada UKDW".
Akhirnya adik saya memilih untuk melanjutkan Tes wawancara/tahap akhir STAN dan singkat cerita adik saya Lulus dan menjadi salah satu dari 271 orang-orang terbaik yang bisa masuk STAN tahun 2021 ini. Kebanggaan penuh untuk adik saya.
Beberapa hari lalu kami mengantarkan adik kami ke Jakarta untuk mendaftar kembali STAN dan masuk asrama dan Ibu saya ikut untuk selanjutnya ke Jogja untuk melakulan negosiasi dengan pihak universitas dan fakultas mengenai 310 juta yang sudah orang tua saya bayarkan. Orangtua sangat berharap biar kembali hanya 30% atau 100 juta. Kami sangat senang, karena memang perjanjian awal bahwa uang yang sudah dibayarkan tidak dapat dikembalikan, kecuali jika lulus SBMPTN di kedokteran PTN maka akan dikembalikan 75%. Setelah ibu saya tiba di jogja tiba-tiba pesan pada grup keluarga masuk:
Apa yang terjadi pada keluarga saya akhir-akhir ini menjadi sebuah kesaksian yang luar biasa, kami semakin dewasa dalam iman dan pengharapan. Kadang kami menutup telinga kami terhadap suara Tuhan, mungkin kegagalan adik saya di Kedokteran UNTAD adalah suara Tuhan bahwa adikmu ini akan lulus di STAN dan menjadi besar disana. 310 juta itu kami sudah ikhlaskan biarlah menjadi pelayanan kerajaan Allah untuk UKDW dan Calon Dokter lainnya. Setidaknya kami sudah menyumbang untuk Calon-calon dokter terbaik dimasa depan. Buat teman-teman semua, jangan kuatir, Tuhan sudah punya jalan yang di tentukan untukmu, engkau boleh memilih jalanmu, tetapi Tuhan yang menentukannya. Ada tertulis, "Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?"
Cara mengatasi bintitan; Hordeolum dan Kalazion
Salam kasih bagi teman semua. Jumpa lagi dengan saya dokter pascal. Kali ini kita akan membahas salah satu penyakit mata yang banyak paling umum mitosnya, yaitu bintitan.
Teringat saat masa sekolah
dahulu, teman-teman sekolah, jika ada
temannya yang punya mata bintitan, kita bilangnya dia habis mengintip orang
mandi. Ternyata teman-teman, itu mitos, jadi Bintitan dalam bahasa medis bisa
merujuk pada penyakit yang kita bilang hordeolum ataupun kalazion.
· Hordeolum adalah penyakit infeksi pada kelopak mata. Pasien biasa datang kedokter dengan keluhan “Dok, nyeri pada kelopak mata, ada bejolan, radang, dan kemerahan” sudah berapa lama, sudah 4 hari dok.
· Sama seperti hordeolum, pasien kalazion biasanya datang dengan keluhan pembengkakan pada kelopak mata, tetepai bedanya, kalau kalazion tidak nyeri , tidak merah atau berwarna seperti warna kulit biasa, dan ukuran benjolan biasanya lebih besar, karena merupakan peradangan kronik yang merupakan lanjutan dari hordeolum internum.
Nah, diatas saya sudah sebut ada
hordeolum internum maka ada juga yang externum. Nah apa bedanya? Sebelum lebih
lanjut kita pelajari dulu anatomi yang mendasarinya. Jadi ada 3 kelenjar
dikelopak mata, yaitu; Kelenjer Sebacea
(Zeis), Kelenjar Keringat (Sudorifera/Moll), dan Kelenjar Tarsal/Meibomian.
· Hordeolum externum atau bisa kita bilang stye terjadi akibat infeksi pada kelenjar Moll atau Zeis.
· Hordeolum internum/kalazion terjadi akibat infeksi pada kelenjar Meibomian.
Kelenjar Zeis mengeluarkan sebum
dengan sifat antiseptik yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Kelenjar Moll
menghasilkan imunoglobulin A, musin 1,
dan lisosom yang penting dalam
pertahanan kekebalan terhadap bakteri di mata. Ketika kelenjar ini tersumbat, pertahanan
mata terganggu. Maka bakteri Staphylococcus
aureus sebagai patogen yang paling umum akan bertumbuh. Biasanya bakteri
ini berasal dari tangan yang sering mengucek mata atau dari debu, ataupun dari
kosmetik yang tidak steril. Bakteri ini akan menimbulkan respon inflamasi
lokal, sehingga terjadi infiltrasi oleh leukosit, maka terbentuklah kantong
purulen atau abses. Penyebab lain juga akibat kekurangan omega 3, yang
menyebabkan lemak pada kelenjar Meibomian
menjadi kental dan bisa tersumbat.
Nah ada juga teman-teman
bertanya, apakah bintitan ini menular? Jawabannya tidak menular. Yang
teman-teman perlu ketahui bahwa Hordeolum
adalah self-limiting disease atau
penyakit yang sembuh sendiri. Biasanya akan sembuh dalam 1-2 minggu, tetapi
tentu saja kita tidak mau mengalami bintitan selama itu, maka sebaiknya teman-teman
segera kedokter, nanti dokter akan memberikan pengobatan dan bila perlu akan
dilakukan insisi.
Bagaimana tatalaksana atau penanganan Hordeolum dirumah?
1. Jangan mengucek mata, apalagi sampai dipecahkan hordeolumnya.
2. Menjaga keberishan mata dengan cara cuci muka pakai air hangat dan pakai sabun bayi karena sabun bayi cenderung memiliki Ph yang balanced.
3. Kompres air hangat kurang lebih 10 menit 2-4 kali sehari, bisa pakai handuk ataupun black tea. Jangan lupa handuk dan tehnya harus kering dan jangan terlalu panas juga. Untuk tehnya usahakan hanya sekali pakai.
4. Melepas/tidak menggunakan lensa kontak untuk sementara.
5. Membersihkan make up, jangan tidur dengan make up.
Nah, jika infeksinya parah,
sangat mengganggu dan sudah terjadi gangguan penglihatan, maka sebaiknya
teman-teman bisa berkonsultasi langsung ke dokter/puskesmas. Karena hordeolum
bisa berkembang menjadi cellulitis orbita
yang mengancam penglihatan.
Sekian dari saya, jika teman-teman
ingin membaca lebih lanjut, bisa buka sumber bacaan dibawah dan jika ada
pertanyaan atau mau konsutlasi, bisa lewat komentar atau hubungi instagram
saya, link ada di Channel Youtube saya; Pascal Adventra Tandiabang.
Sampai jumpa Guys, Salam sehat!
Sumber : Bragg KJ, Le PH, Le JK. Hordeolum. [Updated 2021 Aug 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-.


