Linimasa Kuliah di Fakultas Kedokteran
Pascal Adventra Tandiabang | Kamis, Juli 12, 2018 |
Kedokteran
,
Pascal Adventra
“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai”
Mungkin
kutipan diatas menjadi abstrak dari tulisan saya kali ini. Guys, gimana kabar
kalian? Saya berharap semua dalam keadaan baik, senantiasa dalam perlindungan
Tuhan. Kali ini saya akan menceritakan mengenai perjalanan kuliah saya.
Saat dinyatakan lulus di Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako, seperti yang saya ceritakan sebelumnya, Persaan saya biasa saja, ada
sedihnya dan ada senangnya. Ya, gitulah sukaduka masuk FK di PTN dengan biaya
selangit.
Saat masuk di FK, kami akan menjalani masa orientasi
kampus, fakultas dan jurusan. Masa orientasi kampus dan fakultas serasa biasa
saja seperti orientasi pada umumnya. Tapi jauh berbeda dengan masa orientasi
tingkat jurusan, atau kalau di FK UNTAD, disebut OPTIKUS (Orientasi Pengenalan
tingkat Jurusan) Optikus dalam arti kedokteran adalah saraf untuk penglihatan.
Selama masa
orintasi saya sering berjalan disekitaran Laboratorium anatomi, suatu ketika,
saya berjalan bersama seorang teman saya, namanya “Ricky” dengan santai Saya
bertanya kepada Ricky “Ricky, jadi asdos apa bagus kita nanti ee?” Ricky
menjawab, “itu jo ee” sambil menunjuk sebuah Lab disamping kiri kita, Lab.
Anatomi. Terus saya juga menjawab “iyo, itu jo nanti”. Dengan santainya tanpa
mengetahui bahwa Menjadi Asisten Anatomi pada masa itu adalah sesuatu yang
……..ahhhhh, tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, bagi mahasiswa FK untad
angkatan 2014 keatas pasti taulah.. hahaha, Asisten anatomi adalah suatu
kebanggan terbesar saya selama saya kuliah di preklinik, dibandingkan ketika
saya mengikuti lomba-lomba kedokteran di berbagai kota (gk sombong ya, just
proud, hahaha). Oke guys, semua cerita diatas bukanlah inti dari cerita saya,
hahaha.
Jadi dalam
kuliah kedokteran mata kuliah dibagi bukan dalam system SKS, tetapi dalam
system Blok, kami harus melewati 22 blok dan sebelum itu harus menghadapi MKDU
(mata kuliah dasar umum). Pada MKDU semua hasil saya cukup baik kecuali 1 mata
pelajaran yaitu Agama, tidak tahu saya apa yang menjadi penyebab agama saya
dapat B+, akhirnya saya menghadap dosen dan mengulang, akhirnya naik A-, saya
mengulang soalnya semua teman saya di MKDU dapat A sedangkan saya dan yudha, hanya
mendapat B+.
Masuk memulai
blok 1 saya mendapat nilai A, blok 2 saya mendapat nilai B- namun mengikuti
make up menjadi A-… Stop. Sebelumnya saya jelaskan dulu ya, system penilaian
dikedokteran khusunya blok, 100% murni hasil ujian praktikum, tutorial dan
ujian blok. 1 blok berlangsung selama 6 minggu, dan minggu ke 6 adalah ujian.
Ujian blok dilaksanakan dengan system komputer dimana ujiannya PG dan hasilnya
langsung dapat kita lihat setelah memencet finish pada ujian. Jadi Nilai
dikedokteran memang murni ya guys tanpa dipengaruhi hubungan kekerabatan dengan
dosen, jadi meskipun punya masalah kedosen, tapi ujian jawabnya bagus, ya udah
itu nilai kamu, sangat objektif. Lanjut lagi, Di blok 2 saya mengikuti make up
dengan bayar 210 rb akhirnya nilai naik. Setelah itu saya berpikir apabila
disetiap blok saya harus mengulang dan membayar 210rb x 22 blok wah kacau nih,
udah masuk mahal bingit didalam masih mahal pula, jadi harus belajar giat.
Hari-hari saya lewati dengan belajar dari text book dasar seperti Sherwood
edisi 8, Junquierra, Robbins Patologi, dan “The Legend” SOBOTTA. Selama Kuliah
saya hanya pelajari buku itu saja, nanti mendekati ujian baru kebut baca kuliah
dari dokter.
Banyak
motivasi dari senior saya terutama Kakak-kakak LoG (Lamb Of God) angkatan 2012
yang meraih prestasi-prestasi yang baik, dan dalam diri saya, saya tekadkan
buat bisa sama degan mereka bahkan bisa lebih dari mereka. Wajarlah ya, maba
itu biasa sialau dengan kepintaran senior. Untuk mencapai semuanya itu, kita
saling merangkul tetapi juga bersaing dengan teman untuk mencapainya, karna hal
tersebut menjadi motivasi buat terus belajar jika kita punya saingan atau dalam
proses perlombaan. Dalam perjalanan, saya selalu percaya Tuhan akan mengangkat
saya menjadi kepala dan bukan ekor, saya akan tetap naik dan bukan turun.
Blok demi blok saya lalui dengan berbagai suka duka, dan penyertaan Tuhan, tibalah saat dimana kami selesai dan di Yudisium, meskipun mungkin tak nampak, tetapi jujur dalam diri saya timbul kebanggaan dan syukur. Saya berhasil menjadi mahasiswa terbaik tingkat fakultas pada Wisuda UNTAD 92, dan menjadi pembaca janji dokter muda saat acara yudisium.
Setiap kali
hendak ujian, dalam doa saya selalu ada kata saya percaya Tuhan akan mengangkat
saya menjadi kepala dan bukan ekor, saya akan tetap naik dan bukan turun,
berikan saya hasil yang sesuai dengan usaha saya, untuk setiap hasil yang
Engkau berikan buat saya selalu bersyukur dan bila Engkau mengizinkan saya
mendapat nilai yang baik, cabutlah kesombongan dari diri saya ya Tuhan.
Semua hal yang
saya dapat capai semua karena Tuhan. Terimakasih buat Keluarga dan Phalanx yang
menjadi teman dalam masa sulit dan senang. Thanks All
