Linimasa Kuliah di Fakultas Kedokteran



“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai”

Mungkin kutipan diatas menjadi abstrak dari tulisan saya kali ini. Guys, gimana kabar kalian? Saya berharap semua dalam keadaan baik, senantiasa dalam perlindungan Tuhan. Kali ini saya akan menceritakan mengenai perjalanan kuliah saya.
            Saat dinyatakan lulus di Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako, seperti yang saya ceritakan sebelumnya, Persaan saya biasa saja, ada sedihnya dan ada senangnya. Ya, gitulah sukaduka masuk FK di PTN dengan biaya selangit.
            Saat masuk di FK, kami akan menjalani masa orientasi kampus, fakultas dan jurusan. Masa orientasi kampus dan fakultas serasa biasa saja seperti orientasi pada umumnya. Tapi jauh berbeda dengan masa orientasi tingkat jurusan, atau kalau di FK UNTAD, disebut OPTIKUS (Orientasi Pengenalan tingkat Jurusan) Optikus dalam arti kedokteran adalah saraf untuk penglihatan.

Selama masa orintasi saya sering berjalan disekitaran Laboratorium anatomi, suatu ketika, saya berjalan bersama seorang teman saya, namanya “Ricky” dengan santai Saya bertanya kepada Ricky “Ricky, jadi asdos apa bagus kita nanti ee?” Ricky menjawab, “itu jo ee” sambil menunjuk sebuah Lab disamping kiri kita, Lab. Anatomi. Terus saya juga menjawab “iyo, itu jo nanti”. Dengan santainya tanpa mengetahui bahwa Menjadi Asisten Anatomi pada masa itu adalah sesuatu yang ……..ahhhhh, tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, bagi mahasiswa FK untad angkatan 2014 keatas pasti taulah.. hahaha, Asisten anatomi adalah suatu kebanggan terbesar saya selama saya kuliah di preklinik, dibandingkan ketika saya mengikuti lomba-lomba kedokteran di berbagai kota (gk sombong ya, just proud, hahaha). Oke guys, semua cerita diatas bukanlah inti dari cerita saya, hahaha.
Jadi dalam kuliah kedokteran mata kuliah dibagi bukan dalam system SKS, tetapi dalam system Blok, kami harus melewati 22 blok dan sebelum itu harus menghadapi MKDU (mata kuliah dasar umum). Pada MKDU semua hasil saya cukup baik kecuali 1 mata pelajaran yaitu Agama, tidak tahu saya apa yang menjadi penyebab agama saya dapat B+, akhirnya saya menghadap dosen dan mengulang, akhirnya naik A-, saya mengulang soalnya semua teman saya di MKDU dapat A sedangkan saya dan yudha, hanya mendapat B+.
Masuk memulai blok 1 saya mendapat nilai A, blok 2 saya mendapat nilai B- namun mengikuti make up menjadi A-… Stop. Sebelumnya saya jelaskan dulu ya, system penilaian dikedokteran khusunya blok, 100% murni hasil ujian praktikum, tutorial dan ujian blok. 1 blok berlangsung selama 6 minggu, dan minggu ke 6 adalah ujian. Ujian blok dilaksanakan dengan system komputer dimana ujiannya PG dan hasilnya langsung dapat kita lihat setelah memencet finish pada ujian. Jadi Nilai dikedokteran memang murni ya guys tanpa dipengaruhi hubungan kekerabatan dengan dosen, jadi meskipun punya masalah kedosen, tapi ujian jawabnya bagus, ya udah itu nilai kamu, sangat objektif. Lanjut lagi, Di blok 2 saya mengikuti make up dengan bayar 210 rb akhirnya nilai naik. Setelah itu saya berpikir apabila disetiap blok saya harus mengulang dan membayar 210rb x 22 blok wah kacau nih, udah masuk mahal bingit didalam masih mahal pula, jadi harus belajar giat. Hari-hari saya lewati dengan belajar dari text book dasar seperti Sherwood edisi 8, Junquierra, Robbins Patologi, dan “The Legend” SOBOTTA. Selama Kuliah saya hanya pelajari buku itu saja, nanti mendekati ujian baru kebut baca kuliah dari dokter.
Banyak motivasi dari senior saya terutama Kakak-kakak LoG (Lamb Of God) angkatan 2012 yang meraih prestasi-prestasi yang baik, dan dalam diri saya, saya tekadkan buat bisa sama degan mereka bahkan bisa lebih dari mereka. Wajarlah ya, maba itu biasa sialau dengan kepintaran senior. Untuk mencapai semuanya itu, kita saling merangkul tetapi juga bersaing dengan teman untuk mencapainya, karna hal tersebut menjadi motivasi buat terus belajar jika kita punya saingan atau dalam proses perlombaan. Dalam perjalanan, saya selalu percaya Tuhan akan mengangkat saya menjadi kepala dan bukan ekor, saya akan tetap naik dan bukan turun.
Blok demi blok saya lalui dengan berbagai suka duka, dan penyertaan Tuhan, tibalah saat dimana kami selesai dan di Yudisium, meskipun mungkin tak nampak, tetapi jujur dalam diri saya timbul kebanggaan dan syukur. Saya berhasil menjadi mahasiswa terbaik tingkat fakultas pada Wisuda UNTAD 92, dan menjadi pembaca janji dokter muda saat acara yudisium.
Setiap kali hendak ujian, dalam doa saya selalu ada kata saya percaya Tuhan akan mengangkat saya menjadi kepala dan bukan ekor, saya akan tetap naik dan bukan turun, berikan saya hasil yang sesuai dengan usaha saya, untuk setiap hasil yang Engkau berikan buat saya selalu bersyukur dan bila Engkau mengizinkan saya mendapat nilai yang baik, cabutlah kesombongan dari diri saya ya Tuhan.
Semua hal yang saya dapat capai semua karena Tuhan. Terimakasih buat Keluarga dan Phalanx yang menjadi teman dalam masa sulit dan senang. Thanks All



READ MORE